Budaya Indonesia di Dunia Internasional

Dalam beberapa waktu ini sering terjadi klaim – mengklaim berbagai budaya Indonesia oleh negara tetangga. Sebelum mendapatkan pengakuan dari UNESCO budaya Indonesia sering di aku – akui oleh negara tetangga.  Dari mulai budaya wayang kulit , keris , batik , lagu rasa sayange , reog ponorogo dan tari pendet.

Tapi itu semua tidak membuat Indonesia menyerah untuk mempertahankan kebudayaan – kebudayaan yang telah di hasilkannya. Indonesia tetap berjuang untuk mendapat pengakuan dari UNESCO.

Pada akhirnya Indonesia pun mendapat pengakuan dari UNESCO secara internasional dan seharusnya negara tetangga pun merasa malu karena telah mengklaim Indonesia.

Berikut adalah budaya – budaya Indonesia yang telah di akui oleh UNESCO :

1. Wayang kulit :  Pada tanggal 7 November 2003 UNESCO telah menetapkan wayang kulit adalah warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia.

2. Keris : Kebudayaan keris telah di akui keberadaannya oleh dunia dan telah mendapatkan penghargaan dunia sejak tanggal 25 November 2005 (pendiri sekaligus Direktur Museum Neka Ubud, Pande Wayan Suteja Neka, Kamis (17/7).

3. Batik : Walaupun negara tetangga tidak memantenkan batik , pemerintah RI harus tetap memantenkan batik ke UNESCO – PBB untuk mengantisipasi agar tidak adanya klaim – mengklaim antar negara. Penetapan maupun pengukuhannya dilakukan pada tanggal 28 September 2009 dan 2 Oktober 2009 di Paris, Perancis.

4. Lagu Rasa Sayange : Ketua Umum DPP Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI) Dharma Oratmangun mengatakan, dalam kunjungan ke Malaysia, lahir kesepahaman antara Jero Wacik dan Rais Yatim. “Persoalan lagu Rasa Sayange selesai. Secara de facto, Malaysia mengakui itu milik Indonesia,” kata Dharma pada tanggal 12 November 2007.

5. Reog Ponorogo : Pemerintah Malaysia akhirnya mengakui kebudayaan reog ponorogo adalah milik Indonesia. Tetapi, memang kebudayaan tersebut telah disebarkan di Johor dan Selangor oleh masyarakat Ponorogo yang tinggal di Malaysia sejak bertahun-tahun lalu.
Sejarahnya rakyat Ponorogo pernah hijrah ke Johor dan Selangor. Anak cucu dari rakyat ini mengembangkan kebudayaan Reog Ponorogo yang mereka bawa dari Ponorogo. Namun, tetap saja asal-usul budaya ini tetap MILIK BANGSA INDONESIA.

6. Tari pendet : Perlu diketahui di sini bahwa pemerintah Kerajaan Malaysia TIDAK PERNAH MENGKLAIM Tari Pendet sebagai budaya asal negara tersebut. Iklan pariwisata Malaysia yang menampilkan Tari Pendet adalah DIBUAT OLEH SWASTA, yakni Discovery Channel yang berbasis di Singapura. Discovery Channel Singapore pun tidak memiliki relasi apapun dengan pemerintah Diraja Malaysia.

Discovery Channel Singapore pun sudah meminta maaf atas kelalaian tersebut dan menyatakan dengan jelas bahwa TARI PENDET ADALAH MILIK INDONESIA, BUKAN MILIK MALAYSIA.

Dengan demikian, Tari Pendet yang muncul di film promosi Enigmatic Malaysia bukanlah promosi wisata Malaysia. Bukan juga diproduksi dan didanai oleh kementerian pariwisata, kementerian kebudayaan Malaysia atau PH Malaysia, tapi dibuat oleh Discovery Channel yang berbasis di Singapura.

DC Asia Inc pun sudah mengakui bahwa kesalahan ada di staf bagian promosi mereka. DC Asia Inc pun sudah menyatakan permohonan maaf atas kesalahan itu kepada kementerian pariwisata Indonesia.

Tuduhan Malaysia telah mengklaim tari Pendet Bali itu tidak benar. Dan DC menyatakan tari Pendet itu milik Malaysia juga tidak benar, yang benar tari Pendet itu memang milik Indonesia dan Bali.

Sekarang udah kelihatan siapa yang bener dan siapa yang tidak. Kita tidak perlu caci maki bikin rusuh. Yang penting adalah bagaimana kita bisa mencintai dan melestarikan budaya kita sendiri sehingga tidak dicuri oleh negara lain.

UNESCO meresmikan batik di Paris, 2 Oktober 2009, mari kita semua pakai batik, untuk menghargai kerja pemerintah kita sehingga akhirnya batik diakui oleh masyarakat internasional.

sumber :

Tinggalkan komentar